Mental
disorder sendiri punya pengertian adalah bentuk gangguan dan kekacauan
fungsi mental (kesehatan mental) yang terjadi seorang individu. disebabkan oleh
kegagalan mereaksinya mekanisme-adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan atau
mental terhadap stimuli eksternal dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul
gangguan fungsi atau gangguan struktur pada satu bagian, satu organ, atau satu sistem
kejiwaan.
Mental disorder mempunyai pertanda awal antara lain : perasaan cemas,
ketakutan, apatis, cemburu. iri, marah-marah secara eksplosif, antisosial,
ketegangan kronis dan lainnya. singkatnya, kekacauan mental merupakan bentuk
gangguan pada ketenangan batin dan harmoni dari struktur kepribadian.
Penampilan dari mental disorder itu
biasanya berupa gejala-gejala sebagai berikut :
Banyak konflik batin. Ada rasa
tersobek-sobek oleh pikiran-pikiran dan emosi-emosi yang antagonistis
bertentangan. Hilangnya harga diri dan kepercayaan diri. Orang merasa tidak
aman, dan selalu diburu-buru oleh suatu pikiran atau perasaan yang tidak jelas,
hingga ia merasa cemas dan takut. Dia lalu menjadi agresif, suka menyerang,
bahkan ada yang berusaha membunuh orang lain, atau melakukan usaha bunuh diri
(agresivitas ke dalam).
Komunikasi sosialnya terputus, dan
ada disorientasi sosial. Timbul kemudian delusi-delusi (ekspresi kepercayaan
yang dimunculkan kedalam kehidupan nyata) yang menakutkan; atau dihinggapi
delusi of grandeur (merasa dirinya super, paling). Selalu iri hati dan curiga.
Ada kalanya dihinggapi delusion of persecution atau khayalan dikejar-kejar.
Sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan, atau
melakukan destruksi-diri dan bunuh diri.Ada pasien yang menjadi hyperaktif,
sehingga menggangu sekitarnya; bahkan bisa berbahaya bagi lingkungannya. Pasien
lain menjadi catatonic, yaitu kaku membeku; dikombinasikan dengan membisu, dan
stupor (separuh sadar, membeku tanpa pengindaraan), sampai menjadi hebefrenic
(mental/jiwa menjadi tumpul) atau ketolol-tololan. selanjutnya oleh rasa panik
hebat, dia bisa membunuh orang lain atau melakukan bunuh diri.
Ada gangguan intelektual dan
gangguan emosional yang serius. Penderita mengalami ilusi-ilusi optis (ilusi
yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia), halusinasi-halusinasi
berat dan delusi.
b.
Tanda atau Gejala Penyakit Mental (Mental Disorder)
Berikut tanda-tanda atau gejala
penyakit mental, diantaranya :
Alam perasaan (affect) tumpul dan
mendatar. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak
menunjukkan ekspresi.
Menarik diri atau mengasingkan diri
(withdrawn). Tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day
dreaming).
Delusi atau Waham yaitu keyakinan
yang tidak rasional (tidak masuk akal) meskipun telah dibuktikan secara
obyektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini
kebenarannya. Sering berpikir atau melamun yang tidak biasa (delusi).
Halusinasi yaitu pengelaman panca
indra tanpa ada rangsangan misalnya penderita mendengar suara-suara atau
bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara atau bisikan
itu.
Merasa depresi, sedih atau stress
tingkat tinggi secara terus-menerus.
Kesulitan untuk melakukan pekerjaan
atau tugas sehari-hari walaupun pekerjaan tersebut telah dijalani selama
bertahun-tahun.
Paranoid (cemas atau takut) pada
hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu ditakuti atau dicemaskan.
Suka menggunakan obat hanya demi
kesenangan.
Memiliki pemikiran untuk mengakhiri
hidup atau bunuh diri.
Terjadi perubahan diri yang cukup
berarti.
Memiliki emosi atau perasaan yang
mudah berubah-ubah.
Terjadi perubahan pola makan yang
tidak seperti biasanya.
Pola tidur terjadi perubahan tidak
seperti biasa.
Kekacauan alam pikir yaitu yang
dapat dilihat dari isi pembicaraannya, misalnya bicaranya kacau sehingga tidak
dapat diikuti jalan pikirannya.
Gaduh, gelisah, tidak dapat diam,
mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
Kontak emosional amat miskin, sukar
diajak bicara, pendiam.
Sulit dalam berpikir abstrak.
Tidak ada atau kehilangan kehendak
(avalition), tidak ada inisiatif, tidak ada upaya usaha, tidak ada spontanitas,
monoton, serta tidak ingin apa-apa dan serba malas dan selalu terlihat sedih.
Penyakit mental itu merupakan jenis
penyakit yang disebabkan karena masalah psikologis sama seperti pandangan
bidang kedokteran tentang sebuah penyakit. Disease Model merupakan sebuah
penyakit mental yang berbeda dari normalitas yang bisa dikenali dengan gejala
yang unik dan menyebabkan penyimpangan tertentu.
Sebab-sebab Penyakit Mental
1. Kepribadian
yang lemah
2. Konfli-konflik
sosial dan konflik-konflik kultural yang mempengaruhi diri manusia
3.Pemasakan
batin dari pengalaman yang keliru, yaitu pencernaan pengalaman oleh diri si
subyek yang salah.
Bentuk-bentuk Penyakit Mental
Berikut bentuk penyakit mental,
diantaranya :
1. Psikopat
Adalah bentuk kekalutan mental
ditandai dengan tidak adanya pengorganisasian dan pengintegralan pribadi. Orang
seperti ini tidak pernah bisa bertangung jawab secara moral dan selalu
berkonflik dengan norma-norma sosial dan hukum, karena sepanjang hayatnya orang
yang bersangkutan hidup dalam lingkungan sosial yang abnormal dan immoral yang
diciptakan oleh angan-angan sendiri.
2. Psikoneurosa
Adalah sekelompok reaksi psikis
yang ditandai secara khas dengan unsur kecemasan dan secara tidak ditampilkan
dengan penggunaan mekanisme pertahanan diri .
Cara praktis yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan mental kita:
Cara praktis yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan mental kita:
1. Menerima dan menghargai diri
sendiri
Setiap individu itu berbeda dan
unik, namun satu hal yang sama adalah tidak ada individu yang sempurna.
Hargai diri kita sendiri. Kenali dan terima kelemahan yang kita miliki, namun
fokuslah pada hal-hal yang menjadi kelebihan kita. Bersikaplah lebih realistis
terhadap hal-hal yang masih ingin kita ubah dalam diri kita. Jika hal tersebut dapat diubah,
cobalah untuk mengubahnya secara perlahan.
2. Menjaga hubungan baik
Tidak perlu berjuang sendirian saat
kita menghadapi suatu masalah. Hubungan keluarga dan teman yang baik
dapat membantu mengatasi tekanan dalam hidup karena dapat memberikan masukan
serta membuat kita merasa diperhatikan. Tetaplah menjaga hubungan baik dengan
selalu bertukar kabar lewat telepon, bertemu, dan saling bercerita.
3. Aktif berkegiatan
Aktiflah bertemu dengan banyak
orang dan tergabung dalam kegiatan baru di lingkungan. Masuklah dalam komunitas,
atur pertemuan dengan teman-teman, atau ikuti kursus yang dapat membantu
kita untuk merasa lebih baik. Ikut kegiatan yang bertujuan membantu
orang lain juga dapat membuat kita merasa dibutuhkan dan menjadi semakin
berharga. Hal ini membuat kepercayaan diri semakin meningkat. Aktivitas
seperti ini juga membantu kita melihat dunia dari pandangan yang berbeda sehingga
membantu melihat masalah dari sudut pandang yang lain.
4. Bercerita kepada orang
lain
Bercerita mengenai perasaan yang
dirasakan bukan menandakan bahwa kita lemah, tetapi merupakan bagian dari
usaha kita untuk menjaga kesehatan mental. Didengarkan oleh orang lain
membuat kita merasa didukung dan tidak sendirian. Mungkin awalnya sulit,
namun jika terus dilakukan maka akan terbiasa. Oleh karena itu, carilah orang yang
anda bisa ajak berbicara dengan santai dan kemukakan apa yang ada di kepala
anda.
5. Aktif bergerak
Temukan olahraga yang kita sukai
dan mulai lakukan. Latihan pada badan dipercaya dapat mengeluarkan
senyawa kimiawi di dalam otak yang membuat kita merasa lebih baik. Oleh
karena itu, olah raga teratur dapat membuat kita merasa lebih positif, membantu konsentrasi,
tidur, serta membuat kita merasa dan terlihat lebih baik. Bergerak tidak
harus dengan olahraga, namun dapat dilakukan melalui kegiatan lain seperti berjalan di
taman, berkebun, atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Lakukan selama
minimal 30 menit, 3 – 5 kali seminggu.
6. Lakukan kegiatan yang
dikuasai
Melakukan aktivitas yang kita sukai
dan minati dapat membantu mengatasi tekanan. Aktivitas yang disukai
adalah aktivitas yang kita kuasai dan dapat membantu kita semakin percaya
diri serta mengatasi emosi yang kita rasakan. Berkebun, memasak,melukis,
bermain musik, berolah raga merupakan contoh aktivitas yang dapat membantu kita mengekspresikan
diri. Cari aktivitas yang dapat membantu anda.
7. Istirahat
Jika terlalu banyak kegiatan
ternyata membuat kita tertekan, maka carilah waktu untuk istirahat dan
santai. Dengarkan tubuh kita sendiri. Jika tubuh sangat lelah, berikan
waktu untuk tidur. Selain itu lakukan kegiatan seperti mendengarkan musik, membaca, menonton film,
atau mencoba kegiatan baru yang menyenangkan. Anda juga juga dapat
melakukan pengaturan pernapasan, yoga, atau meditasi. Menggunakan waktu 10 menit untuk
istirahat dalam satu hari yang sibuk akan membantu kita mengatasi tekanan dengan lebih
baik.
8. Konsumsi makanan dan
minuman sehat
Otak kita membutuhkan nutrisi agar
tetap sehat dan berfungsi dengan baik, seperti organ yang ada di dalam tubuh
kita. Melakukan diet yang seimbang dapat membantu kesehatan mental kita karena
dapat membantu cara berpikir dan cara kita merasakan sesuatu. Cobalah untuk mengkonsumsi 5
porsi buah-buahan dan sayuran setiap hari serta minum air putih. Minimalisir konsumsi
minuman berkafein, berkadar gula tinggi, dan alkohol. Hindari makan, minum alkohol, merokok,
dan menggunakan obat-obat terlarang untuk menyelesaikan masalah atau mengatasi
perasaan tidak menyenangkan yang kita alami. Hal seperti itu tidak akan menyelesaikan
masalah, justru sebaliknya akan menciptakan masalah baru.
9. Minta bantuan
Terkadang kita merasa lelah atau
kewalahan saat sesuatu yang buruk terjadi. Saat masalah sudah mulai
berlebihan dan anda merasa tidak dapat mengatasi, mintalah bantuan.
Keluarga dan teman merupakan lingkungan terdekat yang dapat mendengarkan masalah anda. Selain
itu anda juga dapat berdoa atau sembahyang. Jika anda mengalami masalah fisik, pergilah
ke dokter. Begitu juga jika anda merasa memiliki masalah psikologis, anda
dapat berkonsultasi pada psikolog, psikiater, pemuka agama. Jangan malu untuk meminta pertolongan
para ahli demi kesehatan mental yang baik. Setiap orang memerlukan bantuan dari waktu ke
waktu dan tidak ada yang salah dari meminta bantuan. Kenyataannya, meminta bantuan
merupakan tanda adanya kekuatan personal.
10. Hindari
informasi negatif
Kurangi
menonton, membaca atau mendengarkan berita yangmembuat adna cemas atau
gelisah;carilah inforamsu dari sumeber-sumber yang terpercayadan utamankan
untuk membuat rencana praktis dalam melindungi dri anda dan orang orang
terdekat.
Usahakan mencari
berita hanya 1-2 kali dalam satu hari dan pada waktu spesifik.
Referensi:
1. Slamet,
dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi
Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling
bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
7. Departemen
Medik Kesehatan Jiwa RSCM-FKUI dan WHO Mental Healt dan Psychosocial
Considerations During Covid-19 Outbreak
Selanjutnya mohon klik INSTRUMEN, selanjutnya isi sesuai dengan kondisi anda. Atas kerjasmanya kami sampaikan terima kasih
Selanjutnya mohon klik INSTRUMEN, selanjutnya isi sesuai dengan kondisi anda. Atas kerjasmanya kami sampaikan terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar