Selalu Setia Memberikan Informasi Yang Terbaik
15 Hal Penting Asesmen Nasional yang Menggantikan UN 2021
TETAP BAHAGIA DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Asesmen Kompetensi Minimum, Sistem Pengganti UN Diterapkan 2021
SEMANGAT BELAJAR DARI RUMAH
MENYIKAPI BELAJAR ONLINE DI ERA PANDEMI COVID-19
MENGISI WAKTU LUANG DENGAN KEGIATAN POSITIF
MEMAHAMI PROTOKOL KESEHATAN
Apa saja protokol kesehatan Covid-19 yang harus ditaati masyarakat? Berikut ini rinciannya, berdasarkan informasi yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19: Baca juga: Jubir Pemerintah: Penerapan Protokol Kesehatan Tak Bisa Ditawar
1. Jaga kebersihan tangan
Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, apabila permukaan tangan tidak terlihat kotor. Namun, apabila tangan kotor maka bersihkan menggunakan sabun dan air mengalir. Cara mencucinya pun harus sesuai dengan standar yang ada, yakni meliputi bagian dalam, punggung, sela-sela, dan ujung-ujung jari.
2. Jangan menyentuh wajah
Dalam kondisi tangan yang belum bersih, sebisa mungkin hindari menyentuh area wajah, khususnya mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan kita bisa jadi terdapat virus yang didapatkan dari aktivitas yang kita lakukan, jika tangan kotor ini digunakan untuk menyentuh wajah, khususnya di bagian yang sudah disebutkan sebelumnya, maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
3. Terapkan etika batuk dan bersin
Ketika kita batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam tubuh. Jika virus itu mengenai dan terpapar ke orang lain, maka orang lain bisa terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita. Terlepas apakah kita memiliki virus corona atau tidak, etika batuk dan bersin harus tetap diterapkan. Caranya, tutup mulut dan hidung menggunakan lengan atas bagian dalam. Bagian ini dinilai aman menutup mulut dan hidung dengan optimal, selain itu bagian lengan atas dalam ini tidak digunakan untuk beraktivitas menyentuh wajah. Sehingga relatif aman. Selain dengan lengan, bisa juga menutup mulut dan hidung menggunakan kain tisu yang setelahnya harus langsung dibuang ke tempat sampah.
4. Pakai masker
Bagi Anda yang memiliki gejala gangguan pernapasan, kenakanlah masker medis ke mana pun saat Anda keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain. Setelah digunakan (masker medis hanya bisa digunakan 1 kali dan harus segera diganti), jangan lupa buang masker di tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan setelah itu. Namun, bagi Anda yang tidak memiliki gejala apapun, cukup gunakan masker non-medis, karena masker medis jumlahnya lebih terbatas dan diprioritaskan untuk mereka yang membutuhkan.
5. Jaga jarak
Untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang ke orang lain, kita harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter. Terlebih, jika orang tersebut menunjukkan gejala gangguan pernapasan. Jaga jarak juga dikenal dengan istilah physical distancing. Kita dilarang untuk mendatangi kerumunan, meminimalisir kontak fisik dengan orang lain, dan tidak mengadakan acara yang mengundang banyak orang.
6. Isolasi mandiri
Bagi Anda yang merasa tidak sehat, seperti mengalami demam, batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas, diminta untuk secara sadar dan sukarela melakukan isolasi mandiri di dalam rumah. Tetap berada di dalam rumah dan tidak mendatangi tempat kerja, sekolah, atau tempat umum lainnya karena memiliki risiko infeksi Covid-19 dan menularkannya ke orang lain.
7. Jaga kesehatan
Selama berada di dalam rumah atau berkegiatan di luar rumah, pastikan kesehatan fisik tetap terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi selama beberapa menit, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan olahraga ringan. Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga kesehatan selama masa pandemi ini.
Sumber : https://www.kompas.com/simak-panduan-protokol-kesehatan-pencegahan-covid-19
BELAJAR YANG EFEKTIF DI MASA PANDEMI COVID -19
Meraih sukses dengan konsep “ABCD”
a. Pengertian Konsep “ABCD”
Merencanakan sukses
masa depan dengan konsep “ABCD”, adalah bagaimana anda mewujudkan sebuah keinginan
dengan memperhatikan keseimbangan dan keselarasan antara AMBISI, BAKAT
DAN MINAT, CARA, DO’A
A
(Ambisi Positif) : Ambisi, keinginan, cita-cita, impian,
sesuatu yang ingin dicapai dengan emosional
yang kuat untuk meraihnya
B
(Bakat - Minat) : Bakat
dan minat yang dimiliki sebagai potensi diri yang harus dioptimalkan untuk mendukung Ambisi
C
(Cara - Strategi) : Cara,
Strategi atau Alat yang harus digunakan untuk meraih impian, cita-cita yang
akan dicapai
D
(Doa - Dzikir) : Do’a,
meminta , memohon kepada Tuhan agar
diberi kelancaran dan keberhasilan untuk meraihnya (Selalu menghadirkan Tuhan
dalam setiap aktivitas)
b. Hubungan Cita-cita
dan Karir
Cita-cita secara umum adalah harapan atau keinginan dalam
hati yang akan berusaha untuk diwujudkan. Dengan semangat
bercita-cita maka kita akan termotivasi untuk menggapai cita-cita kita
tersebut, dan dengan motivasi itulah yang akan menjadi cambuk bagi kita untuk
terus giat dan lebih giat menuju kesuksesan cita-citanya. Ada yang ingin jadi
Pengusaha? ada yang ingin jadi Perwira POLRI? ada yang ingin jadi Musisi ? ada
yang ingin jadi olahragawan? Atau ada pula yang ingin menjadi dokter? dan
masih banyak cita-cita lainnya yang bisa kita pilih, namun untuk menggapai itu
kita memerlukan kerja keras, kita memerlukan pengorbanan, kita memerlukan
semangat yang tinggi, jika sudah begitu, Insya Allah cita-cita kita akan
tercapai. Amiin.
Banyak sekali jenis karir yang bisa kita ambil contoh,
misalnya saja, karir seorang Perwira di Kesatuannya, ataupun karir
seorang perwira TNI di kesatuannya, ataupun karir seorang karyawan bank pada
bank tempat dia bekerja, ataupun karir seorang musisi pada dunia musiknya,
ataupun karir seorang olahragawan pada kejuaraan-kejuaraan yang dimenanginya,
ataupun karir seorang dokter pa pada lembaga kesehatan tempat dia mengabdi, dan
lain sebagainya.
Jika kita melihat pengertian karir dan cita-cita di
atas tentunya kita akan bertanya-tanya, apakah ada kaitannya antara cita-cita
seseorang dengan karirnya kelak?? Jawabannya “ada”, karena dengan
memiliki cita-cita yang jelas maka tentunya akan memiliki gambaran tentang
karirnya, misalnya ada yang bercita-cita ingin menjadi dokter hewan, misalnya
karena hobi anda merawat hewan dan sebagainya tentunya ketika anda
benar-benar telah menjadi dokter hewan pekerjaan yang anda jalani tersebut
terasa sangat nyaman dan menyenangkan bagi anda, karena anda bekerja / berkarir
pada bidang yang anda sukai dan anda cita-citakan
Tips membuat cita-cita atau impian yang
baik :
1. Cita-cita, impian atau tujuan
harus spesifik
2. Memiliki tolak ukur dan indikator
yang jelas
3. Tujuan dapat diuraikan menjadi
langkah - langkah yang jelas bentuk aktivitasnya.
4. Pastikan hal itu sesuatu hal yang
realistis.
5. Target waktu yang jelas
c. Hubungan Cita-cita dan Bakat/Minat
Dan jika anda telah menemukan cita-cita anda, maka
sebaiknya anda menggali informsi lebih banyak tentang hal-hal terkait cita-cita
anda tersebut, misalnya saja terkait masalah keahlian-keahlian tertentu yang
harus anda miliki ketika anda ingin mewujudkn cita-cita anda tersebut, dan lain
sebagainya. anda pahami semua potensi yang ada baik dalam secara
fisik maupun psikis, kelebihan dan kekurangan yang anda miliki.
Bakat
dan minat yang Anda miliki akan sangat mendukung terhadap cita-cita yang akan
diraih. Bakat adalah sesuatu kemampuan khusus yang dimiliki
oleh setiap individu. Bakat ini dapat berkembang dan tampak menonjol bilamana
dilakukan latihan secara terus menerus Bakat yang berkembang selain mendukung
cita-cita / karier, juga dapat menjadikan sebuat profesi atau jabatan baginya,
bila berkesempatan untuk dikembangkan. Orang yang memiliki bakat tersebut seyogyanya menyadari dalam mengambil
keputusan merencanakan masa depan secara serius sehubungan dengan bakat yang
dimilikinya.
Minat
Adalah salah satu tanda kemantapan dan kesiapan seseorang
untuk memilih cita-cita / kariernya dengan adanya dorongan yang kuat dalam
belajar, pekerjaan atau tugas-tugas yang dibebankannya. Minat sangat erat sekali hubungannya dengan perasaan
suka atau tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, senang atau tidak senang.
Minat seseorang dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam merencanakan
masa depan.
Beberapa hal
yang perlu dilakukan untuk mengambangkan bakat dan minat adalah :
1. Cernati berbagai
kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki kemudian yakinilah.
2. Tingkatkan
konsep diri positif
3. Usahakan
berbagai cara untuk meningkatkan minat dan bakat dengan terus menekuni dan
melatih kelebihan yang dimilikinya.
4. Jalin hubungan
baik dengan siapapun dan selalu bersikap dan berpikir positif
d. Hubungan
Cita-cita dan Strategi atau Cara
Berani
bermimpi dan bercita-cita setinggi langit tentu baik. Tapi keberanian untuk
bermimpi itu juga harus diiringi dengan strategi atau cara yang mantap. Untuk
sekedar punya mimpi dan cita-cita itu mudah, tapi berapa banyak orang yang
bener-bener berpikir bagaimana cara membangun cita-cita itu supaya punya
arah yang jelas, punya tujuan yang konkrit, paham akan setiap konsekuensinya,
dan juga dipikirkan secara serius tahap demi tahapnya
Strategi
adalah sebuah rencana serangan atau tindakan yang dirancang sedimikian ruma
untuk mencapai tujuan. Strategi yang bagus dan menjamin sukses bergantung pada
seberapa realistis, seberapa detail, dan seberapa rapi langkah-langkah dalam
strategi tersebut. Buatlah strategi baik sendiri maupun bersama sebuah tim,
buat langkah-langkah yang perlu, tentukan batas waktu eksekusinya, lalu tinjau
ulang rencananya jika sudah dilakukan
Strategi
adalah terdiri dari dua komponen besar, yaitu cara - rencana - metodologi -
pendekatan dan komponen ketidakpastian - masa depan - ketidaktahuan - risiko -
keterbatasan. Untuk itu membutuhkan kerja keras dan cerdas untuk menemukan cara
yang efektif dan efisien untuk meriah cita-cita terbut. Cara atau strategi
tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk kesiapan fisik dan psikisnya (mental),
sarana dan prasarananya, serta kesiapan sumber daya yang lainnya yang mendukung
terhadap tercapainya cita-cita
e. Hubungan Cita-cita dan Do’a – Dzikir
Dalam
usaha meraih apa yang kita cita-citakan, selain berusaha hendaklah kita
mengiringi usaha tersebut dengan banyak berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Sebab dialah yang mengatur hidup dan kehidupan ini. Setiap orang pasti
menginginkan doanya terkabul, agar doa yang kita panjatkan didengar dan dikabulkan
oleh Tuhan, hendaknya kita melaksanakan segala apa yang diperintahkanNya. Kita
harus beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Seseorang yang rajin dan tekun beribadah akan dekat dengan Tuhannya, jika
hubungan dengan tuhannya telah dekat, maka apa yang diminta biasanya akan
diperhatikan dan dikabulkan. Tetapi apabila permintaannya tidak dikabulkan,
yakinlah bahwa apa yang Tuhan berikan itulah yang terbaik, Tuhan tidak
memberikan apa yang kita minta, tetapi Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan,
itu merupakan gambaran betapa maha pengasih dan penyayangnya Tuhan pada kita.
Dengan
berdoa hati kita menjadi tentram dan tenang. Bagaimana tata krama berdoa
itu sendiri? Segala sesuatu ada aturan dan tata caranya, demikian juga dalam
berdoa. Agar doa yang kita panjatkan diterima oleh Tuhan hendaknya kita
memperhatikan tatakrama berdoa yaitu;
1.
Memulai
doa dengan memuji syukur kepada Tuhan atas segala nikmat dan kebaikan yang
diberikannya kepada kita.
2.
Memohon
atau berdoa dengan merendahkan diri. Ketika berdoa kepada Tuhan hendaknya kita
bersikap merendahkan diri penuh harap dan yakin bahwa Tuhan akan mengabulkan
permintaan kita.
3.
Memohon
sesuatu yang baik dan masuk akal misalnya berdoa agar diberi ilmu yang
bermanfaat, kesehatan lahir dan bathin, kemudahan dalam belajar, bekerja dan
sebagainya.
4.
Tidak
memohon sesuatu yang tidak baik dan tidak masuk akal. Memohon sesuatu yang
tidak baik misalnya berdoa agar orang lain mendapatkan celaka, sedangkan berdoa
yang tidak masuk akal misalnya berdoa agar bisa terbang seperti burung.
Yang terakhir adalah mengakhiri doa
dengan memuji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana kita memulai doa,
Sumber :
1. Slamet,
dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
2. Triyono,
Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang pribadi,
Yogyakarta, Paramitra
3. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
6 Cara untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ)
MEMBANGUN KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA
![]() |
pulpenguru.blogspot.com |
Umat Beragama Diharapkan Perkuat Kerukunan Jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan memberikan stabilitas dan kemajuan negara. Dialog antar umat beragama dapat memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan agama sebagai faktor pemersatu dalam kehidupan berbangsa. "Sebab jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan memberikan sumbangan bagi stabilitas dan kemajuan suatu negara,"
![]() |
kompasiana.com |
- Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
- Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
- Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra